Masih terasa macet di Jakarta? Cobalah sesekali menggunakan transportasi umum.
Berdasarkan TomTom Traffic Index 2023 Jakarta menduduki peringkat ke-30 kota termacet sedunia, hal ini lebih baik dari tahun sebelumnya dimana Jakarta menduduki peringkat ke-29.
Apa yang berubah dari Jakarta?
Jawabannya adalah transportasi umum.
Pic by: Kompas
Ya, kehadiran MRT yang mulai dibangun di masa Gubenur Jokowi membawa pengaruh besar mempersingkat perjalanan menuju Jalan Sudirman, pusat Jakarta. Walau masih padat, tapi sudah banyak warga yang merasakan manfaat kehadiran MRT ini mempercepat waktu tempuh mereka.
Kemudian Transjakarta dan LRT juga masih setia menemani warga Jakata menjadi penyambung bagi daerah tengah kota hingga ke pinggir Jakarta. Tidak lupa, ada juga JakLingko, angkot ala Jakarta, yang banyak disukai karena gratis. Subsidi dari Pemerintah membuat angkot tidak lagi ngetem lama, penumpang bahagia, pengemudi tenang.
Perubahan di Jakarta ini hadir seiiring tranformasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah Jakarta untuk mewujudkan tagline-nya “Maju Kotanya, Bahagia Warganya”. Kemacetan Jakarta berusaha diatasi dengan membuat warga beralih ke transportasi umum
Bagi tim pemerintah kota Jakarta, pembangunan transportasi di Jakarta mempunyai satu tujuan, yaitu menciptakan sistem transportasi umum yang terintegrasi dan transparan, baik segi layanan antarmoda transportasi, sistem pembayaran, maupun aksesibiltas bagi seluruh warga.
Salah satu contoh hasil pengintegrasian transportasi ini bisa dilihat pada Stasiun Tebet, Gondangdia dan Tanah Abang. Penataan stasiun-stasiun tersebut menghubungkan layanan kereta Commuter dengan layanan bus Transjakarta. Prosesnya merupakan kolaborasi melibatkan PT Kereta Commuter Indonesia, Kemenhub serta PT Transjakarta.
Kini warga Jakarta bisa lebih mudah dalam menggunakan transportasi umum dengan layanan yang lebih baik dan saling terhubung, apalagi sebentar lagi jalur MRT dan LRT akan bertambah.
Pic By Antara
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai transformasi transportasi umum di Jakarta dapat dibaca dalam buku Bergerak Dalam Senyap. Buku ini membahas secara mendalam mengenai di balik dapur perubahan Jakarta.