Pagi itu, Selasa (30/04/2025), suasana di perpustakaan Direktorat Jenderal Anggaran terasa berbeda. Dalam rangka memperingati Hari Anggaran 2025, sebuah diskusi hangat digelar—bedah buku Mr. Clean: Mar’ie Muhammad, Pejuang Antikorupsi dan Aktivis Kemanusiaan. Acara yang diselenggarakan bersama Mizan ini dibuka dengan sambutan dari Robi Toni, Sekretaris Direktorat Jenderal Anggaran, disusul oleh Nofiansyah, Kepala Kanwil DJKN Aceh.
Diskusi buku ini tak hanya menjadi ajang apresiasi terhadap sosok Mar’ie Muhammad, tapi juga membuka lapisan-lapisan kisah dan nilai hidup yang selama ini jarang tersorot publik.

Bedah buku ini dihadiri langsung oleh penulisnya, Qaris Tajudin, yang menjadi narasumber utama dan membagikan kisah-kisah inspiratif tentang Mar’ie Muhammad serta pengalaman pribadinya selama proses penulisan Mr. Clean Mar’ie Muhammad. Selain Qaris, acara ini juga dihadiri oleh keluarga Mar’ie Muhammad, yaitu sang istri Ayu Resmiyati dan putri ketiganya, Rahmasari Mar’ie. Dalam kesempatan tersebut, keluarga turut menyampaikan nilai-nilai keteladanan Mar’ie Muhammad kepada para peserta.
Teladan yang Tak Lekang Waktu
Buku Mr. Clean Mar’ie Muhammad: Sang Pejuang Antikorupsi dan Aktivis Kemanusiaan merupakan hasil kerja keras jurnalis senior Qaris Tajudin selama enam tahun. Dalam proses penulisannya, Qaris mewawancarai lebih dari 50 narasumber, termasuk keluarga, rekan kerja, dan tokoh-tokoh yang pernah berinteraksi dengan Mar’ie Muhammad. Upaya tersebut membuahkan sebuah karya yang menghadirkan potret utuh Mar’ie Muhammad—bukan hanya sebagai birokrat bersih yang gigih melawan korupsi, tetapi juga sebagai aktivis yang setia memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.

Diskusi dalam acara ini menyoroti berbagai aspek kehidupan Mar’ie Muhammad, termasuk kiprahnya sebagai Direktur Jenderal Pajak dan Menteri Keuangan pada era Orde Baru. Mar’ie dikenal luas sebagai sosok berintegritas tinggi dan simbol keberanian dalam melawan praktik korupsi di lingkungan birokrasi. Dalam kesempatan tersebut, Qaris mengungkapkan bahwa buku ini dibagi ke dalam tiga bagian utama. Bagian pertama mengulas perjalanan karier Mar’ie sebagai aparatur sipil negara (ASN). Bagian kedua membahas aktivitasnya pasca pensiun, termasuk kiprahnya di berbagai organisasi, salah satunya Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) yang menjadi cikal bakal terbentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sementara itu, bagian ketiga menggambarkan sisi personal Mar’ie Muhammad, termasuk masa kecil, hobi, dan kehidupan pribadinya yang jarang diketahui publik
Mar’ie Muhammad, Simbol Integritas di Tengah Birokrasi
Ayu Resmiyati, istri Mar’ie Muhammad, mengenang salah satu pesan yang paling sering diucapkan suaminya kepada keluarga, terutama saat mereka melakukan perjalanan, baik di dalam maupun luar negeri. Pesan itu berbunyi, “Ingat, mulut dan telunjuk dijaga!”—sebuah peringatan agar mereka tidak sembarangan berbicara atau menunjuk-nunjuk barang di depan bawahan. Sebab, bisa jadi barang itu langsung dibelikan, padahal seorang pejabat tidak boleh menerima pemberian apa pun yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.
Bagi Mar’ie Muhammad, ucapan dan gestur sekecil apa pun dapat mencerminkan nilai dan integritas seseorang, terlebih bagi dirinya yang dikenal luas sebagai figur publik dengan reputasi bersih. Pesan ini tidak hanya menjadi pengingat sederhana, tetapi juga mencerminkan prinsip hidup yang dijunjung tinggi oleh Mar’ie, yakni kehati-hatian dalam bersikap dan menjaga marwah pribadi serta keluarga.

Ayu menambahkan, integritas yang melekat kuat pada sosok Mar’ie Muhammad tidak lahir begitu saja. Di balik keteguhannya dalam menjunjung etika dan moralitas, terdapat peran penting keluarga sebagai support system utama. Dukungan keluarga menjadi pondasi yang memperkuat komitmen Mar’ie dalam menjalani tugas negara tanpa kompromi terhadap prinsip. Keteladanan tersebut, menurut Ayu, adalah hasil dari kehidupan keluarga yang dibangun atas dasar nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan kesederhanaan.
Qaris Tajudin berharap pembaca dapat mencontoh kepribadian dari sosok Mar’ie Muhammad, seorang yang berintegritas dan menjadikan Indonesia sebagai cinta pertamanya. Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Mizan ini sudah bisa dibeli di toko buku kesayangan Anda atau bisa dipesan melalui link berikut ini: Buku Mr. Clean Mar’ie Muhammad: Sang Pejuang Antikorupsi dan Aktivis Kemanusiaan.