You are currently viewing Petualangan Sandi Menyibak Rahasia Nusantara Terus Berlanjut

Petualangan Sandi Menyibak Rahasia Nusantara Terus Berlanjut

Setelah melalui petualangan yang cukup panjang di volume 1 komik Sandi Nusantara, perjalanan Sandi dalam rangka memulihkan ingatannya terus berlanjut. Kali ini, Sandi dan ayahnya (Gendra) melakukan ekspedisi batik nusantara dalam Sandi Nusantara 2

Ingatan Sandi masih belum pulih. Banyak hal yang masih terasa asing di kepalanya. Ia harus melanjutkan petualangan untuk mengembalikan ingatannya itu. Sedangkan ayahnya masih belum bosan untuk mengajak Sandi melihat bagaimana semesta bergerak. Bagi ayahnya, kekayaan budaya nusantara selalu menjadi salah satu hal yang menarik untuk dibicarakan dan didalami. Satu di antaranya adalah batik. 

Dengan keunikan polanya, batik menjadi warisan nenek moyang nusantara yang mengagumkan. Di dalam batik, tersimpan pesan sarat makna. Melalui ekspedisi batik yang diadakan oleh sang ayah dan teman-temannya, Sandi melihat begitu banyak pelajaran berharga. Seperti biasa, daya analisa ayahnya yang tajam ikut merangsang rasa keingintahuan Sandi menjadi lebih dalam mengenai suatu objek.

Dalam volume 2 ini, Gendra (ayah Sandi) bukan lagi siswa sekolah. Gendra sudah dewasa. Dalam ekspedisi batik ini, dia Gendra bersama teman-temannya bertualang ke beberapa tempat di Indonesia untuk mencari tahu mengenai batik, mulai dari bahan baku hingga filosofi yang terkandung di dalamnya. Dalam ekspedisi itu, mereka, khususnya Sandi, mendapatkan banyak pengetahuan mengenai pola-pola batik yang ternyata sangat berkaitan dengan kehidupan masyarakat setempat di mana batik itu diciptakan. Legenda, mitos, hingga pesan-pesan tertentu yang tentu banyak mereka temukan dalam pola-pola batik.

Semua Berawal dari Sandi Nusantara 1

Dikutip dari resensi Sandi Nusantara 1 yang ditulis oleh Ilham Safutra di Jawapos.com yang ditayangkan pad 22 Januari 2024, Sandi Nusantara dikemas dalam bentuk komik yang memakai alur cerita dua tokoh, yaitu Sandi dan ayah. Namun, komik lebih menjadikan Sandi sebagai hantaran. Isi pokok dari Sandi Nusantara lebih pada topik-topik ringan yang selama ini ada di sekeliling kita. Topik itu sudah lazim dibaca, diceritakan, maupun dibahas. Namun, ada pesan atau informasi lain di balik topik nan ringan itu. Contoh soal Menara Eiffel. Menara itu bukanlah menara yang terdapat di Indonesia atau Nusantara, tetapi Prancis. Hokky Situngkir hanya mengingatkan kembali sebuah informasi ringan dan penting soal siapa perancang menara yang terdapat di Kota Paris itu. Menara Eiffel dirancang oleh Gustave Eiffel dan dibangun pada 1887.

Di Sandi Nusantara juga menjelaskan soal fenomena ekspansi termal. Yaitu, sebuah perubahan yang dialami Menara Eiffel. Ketika musim panas tingginya bertambah 300 meter dan musim dingin menyusut. Sandi Nusantara mengemukakan teori Fraktal yang dikemukakan oleh Wactaw Sierpinski, ahli matematika dari Polandia. Wactaw Sierpinski membahas hubungan Menara Eiffel dengan teori Fraktal dengan segitiga sehingga disebut dengan segitiga Sierpinski. Di dalam gambar segitiga masih bisa digambar lagi segitiga lebih kecil lagi dengan jumlah lebih banyak.

Sandi Nusantara menjelaskan kekokohan bangunan dari Menara Eiffel yang merupakan bangunannya tidak padat seperti piramida. Meskipun banyak bolong-bolong di bangunan Menara Eiffel, ternyata bolong-bolong itu yang menjadi sumber kekokohannya.

Wow, dari baca komik saja kia sampai tahu tentang fractal dan ekspansi termal. Agak laen memang komik Sandi Nusantara ini! Jangan lupa baca lengkap kedua bukunya ya….