Pada Selasa (25/02/2025), Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Negeri Semarang bersama Mizan melakukan bedah buku secara daring yang dikemas dalam acara bincang sejarah Prodi Ilmu Sejarah dan Magister Kajian Sejarah. Kegiatan bedah buku dimulai dengan sambutan oleh Muhammad Shokheh, S.Pd., M.A., Ph.D. (Koordinator Prodi Ilmu Sejarah dan Magister Kajian Sejarah S2 FISIP, Universitas Negeri Semarang) dan Taufiq MR (Managing Editor Mizan).

Bedah buku ini dihadiri langsung oleh penulis buku Mr. Clean Mar’ie Muhammad, Qaris Tajudin sebagai narasumber utama untuk menceritakan kisah-kisah inspiratif dari Mar’ie Muhammad dan pengalamannya dalam proses penulisan buku Mr. Clean Mar’ie Muhammad. Dalam penggarapan naskah buku ini, Qaris membutuhkan waktu enam tahun. Dia melakukan riset dengan mewawancarai lebih dari 50 Narasumber.

Proses Penulisan Biografi Mar’ie Muhammad

Qaris Tajudin menyampaikan bahwa Mar’ie Muhammad adalah sosok yang dirindukan masyarakat Indonesia saat ini yang tengah mengalami krisis kepercayaan terhadap pemerintah. Masyarakat yang putus asa perlu ditampilkan bahwa sebenarnya ada sosok-sosok bersih dan berdedikasi di negara kita. Kebersihan, kesederhanaan, dan dedikasinya untuk Indonesia bisa menjadi contoh. Kita bisa melihat, bahwa pada era Orde Baru yang kelam pun ada sosok bersih seperti Mar’ie.

Qaris setidaknya melakukan beberapa tahapan penulisan, diawali bertemu dengan banyak orang yang berhubungan dengan Mar’ie untuk mendapatkan gambaran umum mengenai sosok tersebut. Setelah itu Qaris juga melakukan wawancara  dengan lebih dari 50 orang. Wawancara yang dilakukan juga melalui tahap verifikasi yang dikomparasikan dengan data atau dokumen yang berkaitan. Proses terakhir yang dilakukan Qaris adalah penulisan atau dalam perspektif penelitian sejarah disebut dengan historiografi.

Pesan dari Keluarga Mar’ie Muhammad

Bedah buku ini dihadiri juga oleh keluarga Mar’ie Muhammad yaitu Rahmasari (anak ketiga), Ifi Mar’ie (anak kedua), dan Ayu Resmayati (istri). Dalam kesempatan ini keluarga Mar’ie Muhammad menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Indonesia saat ini. Salah satu anak Mar’ie berkata, “Di saat kegelapan … terjadi di Indonesia, diharapkan generasi muda ini dapat mencontoh sosok integritas dari Ayah (Mar’ie Muhammad) dan dapat menjadi secercah cahaya di kegelapan …,” ujar Rahmasari.

Buku Biografi

Qaris Tajudin berharap pembaca dapat mencontoh kepribadian dari sosok Mar’ie Muhammad, seorang yang berintegritas dan menjadikan Indonesia sebagai cinta pertamanya. Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Mizan ini sudah bisa dibeli di toko buku kesayangan Anda atau bisa dipesan melalui link berikut ini:  pesan Buku Mr.Clean Mar’ie Muhammad: Sang Pejuang Antikorupsi dan Aktivis Kemanusiaan.