Ada kabar gembira dari ajang Indonesia International Book Fair 2018, Prof. Rhenald Kasali terpilih sebagai Writer of The Year 2018 dalam IKAPI Awards yang digelar oleh IKAPI. Sepanjang kariernya, Rhenald Kasali telah menghasilkan lebih dari 34 buku, tahun ini Beliau menerbitkan buku terbarunya Self Disruption dan The Great Shifting. Pemberian Awards ini menurut IKAPI diharapkan dapat meningkatkan gairah di dunia perbukuan agar minat baca dapat terus tumbuh dan melekat di masyarakat.
Rhenald Kasali dan Pendidikan
Berawal dari seorang dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indoneia, Rhenald Kasali terlibat dalam berbagai program dengan Harvard Business School dan Yale School of Management. Ia juga menjadi konsultan dunia usaha untuk mendampingi proses transformasi dan melatih para top executive. Rhenald Kasali juga memiliki Rumah Perubahan, sebuah social enterprise dan training centre untuk menebarkan gelombang perubahan.
Dalam sambutannya Rhenald Kasali mengatakan sejak jaman dahulu manusia suka bercerita. Dan memiliki kecenderungan untuk lebih percaya pada cerita (fiksi) ketimbang data dan fakta. Dalam era disrupsi di mana informasi begitu berlimpah dan cepat, malah menjadi tantangan baru bagi manusia. “Manusia menjadi sangat subjektif, karena teknologi memiliki fitur filter bubble yang membuat manusia larut dalam persepsi subjektif kebenaran masing-masing. Mereka tidak melihat suatu hal dalam skala besar, hanya apa yang ingin mereka dengar saja.”
Hal ini menjadi tantangan bagi para akademisi untuk bisa bercerita kepada masyarakat melalui data dan fakta, berbagi kebenaran sehingga bisa mengedukasi masyarakat dari gelembung persepsinya yang sempit. “Penghargaan ini adalah apresiasi bagi para akademisi, bahwa kami bisa berbagi cerita melalui karya non-fiksi”.
Karya-karya Rhenald Kasali telah banyak berbagi cerita bagi masyarakat, tidak kurang Ketua Bekraf, Triawan Munaf, mengatakan “sejak muda, karya Pak Rhenald telah menjadi inspirasi bagi saya.”
Rhenald Kasali Melawan Hoaks
Dalam anugerah Award ini, IKAPI sengaja mendapuk Rhenald Kasali untuk menyampaikan orasi tentang pentingnya menggalakkan literasi. Bagi Rhenald, literasi sangat menentukan tingkat kecerdasan masyarakat. Bahkan literasi menjadi benteng yang paling ampuh dalam menahan gelombang penyebaran hoaks. Masyarakat yang melek literasi cenderung bersifat rasional kala mendapatkan berita-berita yang meresahkan dan bernuansa hoaks. Tak mudah terpengaruh isu karena pembaca literasi memiliki imunitas dan critical thinking yang telah dibentuk oleh bacaan-bacaan yang lebih sehat dan logic.
Bagi publik luas yang mengikuti pemikiran Rhenald Kasali, pandangan di atas tampaknya tak lepas dari concern Beliau yang selama ini juga banyak memotret kecenderungan generasi muda milenial. Bagi Rhenald, generasi milenial adalah generasi yang sangat menentukan, generasi yang bakal mewarnai masa depan bangsa lewat terobosan-terobosan bisnis yang bercirikan digital saat ini. Dalam kesempatan orasi ini, Rhenald juga mengingatkan peran akademisi sebagai pihak yang memiliki akses paling besar terhadap literasi. “Akademisi memiliki peran sebagai penjaga pintu gerbang ilmu. Kemampuan akademisi untuk melakukan validasi terhadap informasi perlu dilengkapi kemampuan artikulatif, tujuannya agar ilmu mereka dapat dijabarkan dengan baik untuk mencerdaskan orang banyak,” tandas Rhenald yang juga penulis buku megabestseller Self Disruption dan Strawbery Generation ini.