Pernah dengar tentang Perusahaan Zombi?
Tidak, ini bukan perusahaan yang dipimpin oleh seorang zombi haus darah dengan karyawannya yang juga zombi ataupun berpakaian seperti zombi. Perusahaan zombi merupakan fenomena nyata yang terjadi dalam bisnis, mereka adalah perusahaan yang tetap beroperasi kendati secara bisnis merrka sebenarnya sudah bangkrut, atau setidaknya mendekati bangkrut. Bagaikan pasien koma yang tergantung pada alat-alat bantu. Jika alat bantu tersebut dicabut, dia langsung meninggal dunia.
Perusahaan zombi hidupnya bergantung pada utang. Pendapatan yang diperoleh tidak cukup untuk membayar biaya operasional perusahaan apalagi membayar utang perusahaan. Fenomena ini banyak terjadi di perusahaan di dunia termasuk Indonesia. Masih ingat PT Merpati Nusantara Airlines yang sudah nyaris bangkrut dan tidak beroperasi?
Kemunculan Perusahaan Zombi
Dalam era disrupsi sekarang ini seperti yang disebutkan Rhenald Kasali dalam buku SELF DISRUPTION, akan banyak bermunculan lazy companies dan zombie companies. Perusahaan zombi bisa berawal dari lazy companies, yaitu perusahaan yang enggan berubah, mereka sudah merasa nyaman dan aman dengan bisnis mereka, terbutakan dengan perubahan dan kemajuan teknologi. Hasilnya mereka ketinggalan zaman, kehilangan pelanggan, dan rezeki mereka pindah ke perusahaan lain.
Lazy companies diam di tempat, menyalahkan pihak lain, menyangkal dan lambat laun mereka menjadi zombie companies. Perusahaan-perusahaan seperti ini akan tergerus dalam disrupsi. Mereka harus berani mengubah pola kerja, mengadaptasi teknologi baru, mengubah mindet perusahaan. Intinya, mereka harus berani mendisrupsi bisnis mereka sendiri bila ingin terus eksis.
Be disruptive, or you will be disrupted.