Bayangkan apabila di film Justice League tidak ada Cyborg yang membantu Superman menangkal energi dari Motherbox untuk mengalahkan Steppenwolf, pasti Superman akan kerepotan dan belum tentu berhasil mengalahkan musuhnya. Kerjasama superteam inilah yang menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan.
Semangat Superteam ala Justice League ini pantas diterapkan dalam lingkup bisnis dan organisasi, karena tidak mungkin organisasi besar bisa berjalan tanpa dukungan banyak orang, Salah satu yang menerapkan semangat superteam ini adalah pemerintah Banyuwangi.
Pekerjaan membenahi daerah tidak seperti lari cepat, tetapi seperti marathon yang memerlukan energi dan ketahanan yang lama. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyadari betul hal ini, begitupun jajaran pemerintah kabupaten Banyuwangi.
Berdasarkan keinginan yang sama untuk membenahi Banyuwangi dan menjadikannya sebagai kota yang lebih maju, pemerintah kabupaten Banyuwangi membentuk superteam.
Salah satu langkah yang ditempuh di Banyuwangi adalah melibatkan semua jajaran di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk bersinergi membahas dan melaksanakan program inovatif dan target bersama.
“Kami menyusun dan menyepakati program serta target tidak hanya melibatkan kepala dinas, tetapi kepala bidang dan kepala seksi. Mereka wajib ikut presentasi untuk memastikan bahwa mereka memahami program yang diusung.” Ungkap Bupati Abdullah Azwar Anas
Superteam untuk Banyuwangi Festival
Berbagai program kerja yang disusun oleh pemerintah kabupaten Banyuwangi selanjutnya dijalankan bersama oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menggunakan prinsip creative collaboration.
Salah satu program yang membutuhkan gotong royong masif adalah Banyuwangi Festival.
Penyelenggaraan festival-festival itu hampir tidak menggunakan jasa event organizer dari luar, tetapi memberdayakan potensi ASN Banyuwangi.
Setiap kegiatan melibatkan ASN dari berbagai dinas. Misalnya, International Tour de Banyuwangi Ijen yang sudah digelar sejak tahun 2012 diselenggarakan di bawah koordinasi Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banyuwangi. Namun, tim pelaksananya mencakup pegawai antardinas dengan peran masing-masing sesuai tugas dan fungsinya.
Bagian Humas mempromosikan event; Bagian Umum menyiapkan sarana dan prasarana; Dinas Perhubungan mengatur rute; Dinas Kesehatan menyiapkan tenaga medis; Satpol PP menangani pengamanan; Kecamatan mengatur wilayah yang dilewati. Hasilnya, Tour de Banyuwangi Ijen berjalan sukses dan tahun lalu diikuti oleh peserta dari 23 negara.
Banyuwangi kini dikenal dengan kota 99 Festival. Kesemua festival itu dilaksanakan dengan melibatkan superteam Pemkab Banyuwangi juga berkolaborasi dengan masyarakat setempat. “Kunci kesuksesan pengambilan kebijakan yang dilakukan Banyuwangi adalah inovasi dan kolaborasi. Keduanya merupakan nafas bagi pemerintah daerah untuk mencapai berbagai target pembangunan,” kata Bupati Anas.
Rasa tanggung jawab dan kesadaran untuk bersama-sama meningkatkan perekonomian Banyuwangi menjadi semangat bagi seluruh warga Banyuwangi untuk berperan aktif. Hal ini diungkapkan Bupati Anas dalam buku terbarunya Creative Collaboration.
Inovasi yang dilakukan superteam di lingkungan Pemkab Banyuwangi selalu mengedepankan semangat #creativecollaboration. Ada inovasi Lahir Procot Pulang Bawa Akta yang melibatkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, seluruh layanan kesehatan di rumah sakit, dan kantor pos sehingga setiap bayi yang lahir mendapat akta kelahiran secara gratis. Hebat bukan?
Semangat superteam ini dapat diterapkan di seluruh organisasi baik bisnis maupun pemerintah karena bisa memberikan hasil yang optimal apabila segala sesuatu dikerjakan bersama-sama. Nah, bagaimana bila dicoba di perusahaan atau organisasi Anda?