Hidup adalah tentang kumpulan perjalanan dari satu tempat ke tempat lainnya. Untuk memastikan hidup kita bergerak ke depan, kita perlu menetapkan arah dan tujuan, mendekati tujuan yang ingin dicapai. Kalau tidak, hidup kita hanya akan ikut ke mana air mengalir.
Namun dalam mengarungi kehidupan ini, kita perlu keterampilan melompat (leap), untuk menghindari rintangan, menggapai tempat yang lebih jauh, hingga meraih target yang lebih tinggi. Dalam menjalani karier, seseorang harus mempunyai kemampuan leap untuk mempercepat career path hingga memberikan kontribusi untuk mendukung pertumbuhan organisasi.
Begitu pula dalam bisnis, perusahaan perlu melakukan leap untuk bisa tumbuh di atas rata-rata industri, untuk menghindari berbagai gangguan bisnis, atau melompat dengan cepat ke sektor lain agar bisnis tetap berjalan. Banyak perusahaan yang sukses mengakselerasi bisnis karena terampil melakukan leap.
Kita bisa belajar tentang leap dari siapa saja yang menginspirasi, termasuk dari atlet lompat jauh bernama Mike Powell. Kejuaraan Dunia Atletik 1991 merupakan momen yang tak bisa dilupakan oleh Powell. Secara fenomenal dia berhasil mencetak rekor dunia lompat jauh yang belum terpecahkan hingga kini. Kemenangan Powell menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dari Powell kita belajar, jika ingin mencetak rekor, kita harus berani melompat melampaui zona nyaman meskipun sering kali di bawah tekanan, keputusasaan, dan bayang-bayang kegagalan.
Dalam buku terbarunya berjudul Leap: Menuju Inovasi Berkelanjutan, Rhenald Kasali memaparkan teori manajemen dan best practice (praktik baik) dari individu dan organisasi atau perusahaan dalam melakukan leap (lompatan).Dengan gaya bahasanya yang khas, dengan jeli dan detail Rhenald mampu menarasikan lompatan-lompatan penting dari individu dan organisasi lalu memetakannya dengan menarik.
Banyak perusahaan yang sukses mengakselerasi bisnis karena terampil melakukan leap. Salah satu lompatan perusahaan yang bisa dijadikan case study adalah lompatan-lompatan yang dilakukan oleh Tripatra, perusahaan engineering, construction, and procurement asli Indonesia yang awalnya fokus melayani sektor migas. Perusahaan ini melakukan lompatan atlet ketika menjadi konsultan engineering dengan creative solution untuk memanfaatkan momentum.
Ketika bisnis migas turun, Tripatra melihat peluang terbuka di sektor telekomunikasi, lantas mereka melakukan lompatan spontan dengan menjadi kontraktor pemasangan kabel bawah tanah. Selanjutnya, lompatan atlet kembali dilakukan perusahaan ini ketika menggarap EPC di sektor migas, kemudian melompat lagi ke sektor energi alternatif lainnya. Kni, Tripatra kembali melakukan lompatan atlet untuk memanfaatkan momentum hilirisasi industri dan menggarap sektor energi baru dan terbarukan.
Keterampilan leap diperlukan untuk menghindari rintangan, menggapai tempat yang lebih jauh, hingga meraih target yang lebih tinggi. Dalam menjalani karier hingga membangun bisnis, kemampuan leap sangat dibutuhkan untuk mempercepat career path dan menumbuhkan perusahaan dengan gemilang. Banyak perusahaan yang sukses mengakselerasi bisnis karena terampil melakukan leap. LEAP adalah fenomena kehidupan yang berkaitan dengan growth dan change, dengan speed, strength, dan agility. Buku ini mengajak kita membaca tantangan baru dan melompat dengan cara yang baru.