Saat ini kita berada dalam situasi post Covid-19 dan bersiap menyambut “The New Normal”. Seiring kebijakan dari Pemerintah Pusat yang mulai melakukan relaksasi untuk meningkatkan pergerakan ekonomi, seperti juga yang terjadi di beberapa negara lain.
New normal ini merupakan situasi baru di mana masyarakat dalam batas usia di bawah 45 tahun dibolehkan beraktivitas seperti biasa. Geliat ekonomi berjalan kembali dan mulai bersahabat dengan Covid-19 dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, di antaranya memakai masker saat keluar rumah, menerapkan physical distancing, dan rajin mencuci tangan.
Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) kini menyiapkan daerahnya masing-masing untuk menjalani “the new normal” sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat. Hal ini disampaikan oleh Abdullah Azwar Anas, Ketua Umum APKASI, “”Kita merasakan bagaimana wabah corona ini telah memukul sendi-sendi kehidupan masyarakat, mulai dari aspek kesehatan sampai sosial-ekonomi, sekarang waktunya kita bersiap menyambut new normal secara bertahap karena bagaimana pun daerah-daerah harus bangkit berbenah kembali membangun ekonomi masyarakatnya.”
Untuk menjalani hal ini tentunya banyak tantangan, karena itu Bupati Banyuwangi yang juga penulis buku Creative Collaboration ini menyebutkan ada 3 prinsip dasar dalam the new normal yang harus selalu diikuti, yaitu:
- Tetap memprioritaskan penanganan Covid-19
Tetap melakukan pengetesan berbasis PCR (Polymerase Chain Reaction), menyiapkan prasarana alat kesehatan, rumah sakit, ruang isolasi dan lainnya
2. Disiplin dalam protokol kesehatan pencegahan Covid-19
Menjaga kesehatan diri dan bersama dengan tetap mencuci tangan, #jagajarak , dan tetap menggunakan masker untuk semua aktivitas di tempat umum.
3. Pemulihan Ekonomi Lokal secara bertahap
Menggerakan ekonomi secara bertahap dengan prinsip produktif dan aman. Mengikuti protokol kesehatan dan menjalankan roda ekonomi semaksimal mungkin.
Banyak ahli memprediksi vaksin Covid-19 baru akan tersedia pertengahan tahun 2021, karena itu “ the new normal” ini mau tak mau harus dijalani, tentunya dengan terus memegang teguh ketiga prinsip tadi.
“Tentu semuanya harus bertahap. Misalnya yang daerah wisata, sekarang mulai disiapkan konsep bersih (cleanliness), sehat (health), dan aman (safety) yang dipaparkan Kementerian Pariwisata. Yang daerah jasa dan perdagangan, mempersiapkan dengan misalnya mulai mengaktifkan setengah dari kapasitas bisnisnya, dan seterusnya dengan pertimbangan-pertimbangan di tingkat lokal,” ujar Anas lagi.