Kamis 3 Oktober 2019, Perpustakaan Kemenkeu RI, Ditjen Kekayaan Negara, Penerbit Mizan, Exposè Branding dan Millenia Bookstore menggelar Kemenkeu Talk : Bedah Buku #MO bersama Rhenald Kasali di Gedung Dhanapala, Kemenkeu RI. Acara ini digelar dalam rangkaian Festival Literasi yang diadakan oleh Perpustakaan Kemenkeu RI.
Dalam acara yang dihadiri Ditjend Kekayaan Negara, Isa Rachmatarwata, karyawan Kemenkeu RI juga mahasiswa dari beberapa kampus di Jakarta, Prof. Rhenald Kasali sebagai penulis buku #MO menerangkan secara langsung isi buku #MO dan relevansinya dalam digitalisasi.
Rhenald Kasali membuka penjelasannya, dengan mengingatkan bahwa disrupsi telah banyak mengubah dunia bisnis, dan saat ini kita tengah memasuki era mobilisasi orkestrasi yang disingkat dengan #MO (baca hashtag MO). Mobilisasi Orkestrasi ini didukung dengan hadirnya 6 pilar teknologi, yaitu Internet of things (IoT), Cloud Computing, Big Data Analytics, Artificial Intelligence, Super Apps, dan Broadband Infrastructure serta optimalisasi ekosistem.
Pemanfaatan ekosistem yang baik saja sudah bisa menjadikan suatu perusahaan berjalan. Contohnya saja, super apps Gojek, bisa membuat taksi online tanpa memiliki armada taksi, cukup dengan menawarkan platform bagi masyarakat yang ingin menambah penghasilannya dan mengorkestrasinya memanfatkan mobil mereka sendiri sebagai mitra taksi online Gocar.
Kehadiran super apps ini menjadi nilai lebih dan juga ancaman bila kita tidak pintar dalam memanfaatkan dan mengikuti arusnya. Ketergantungan pada super apps juga kita rasakan dalam kehidupan keseharian kita.
Fear of Missing Out membuat masyarakat sekarang tidak bisa lepas dari smartphone dan sosial media. Bayangkan, betapa paniknya saudara ketika smartphone ketinggalan di rumah?” jelas Rhenald Kasali. Saat ada hashtag ramai di twitter, seringkali kita akan langsung mengirim tweet dengan hashtag tersebut, padahal belum tentu kita paham konteksnya. Jadi,banyak orang yang dibuat #gagalpaham sekarang ini.
Belum lagi mobilization resources bisa dilakukan dengan mudah melalui dukungan 6 pilar teknologi. Dengan super apps anda bisa melakukan mobilisasi apa saja. Super apps ini bisa membuat perusahaan lain kehilangan pendapatan utamanya (main income) seperti Telkom yang penggunaan voice-nya berkurang karena kalah dengan WhatsApp.
Lawan #MO dengan Teknik #MO
Pembuka Mobiliasi adalah the Main is No Longer The Main. Teknologi digital dengan kekuatan 6 pilar teknologi mengakibatkan hal ini, segala sesuatu yang menjadi sumber pendapatan utama bisa hilang dan manusia terlena. Dapatkah Anda bayangkan apa yang akan terjadi apabila Perpres Kendaraan Berbasis Listrik sudah berjalan di Indonesia, produksi mobil listrik meningkat, padahal kilang-kilang minyak kita masih banyak. Nantinya akan lebih banyak orang mengisi tenaga listrik bukan lagi bensin.
Selanjutnya kita harus pintar melakukan orkestrasi dengan memanfaatkan sumber-sumber daya yang kita miliki, baik yang tangible maupun intangible serta tidak lupa memanfaatkan ekosistem dan teknologi.
Apabila prinsip-prinsip #MO sudah kita kuasai, maka yakinlah kita akan bisa melawan gelombang mobilisasi orkestrasi ini dengan melakukan #MO juga.