Merasa sulit jadi pemimpin, tidak hanya Anda yang merasakan. Banyak orang di luar sana yang melamar atau menawarkan diri menjadi pemimpin, baik untuk jabatan profesional maupun jabatan publik. Apakah memimpin itu mudah? Ya, mudah jika menjadi pemimpin sekadar untuk menduduki posisi atau jabatan saja; yang tak mudah adalah menjadi pemimpin yang dikagumi dan dihormati.
Berikut ini 5 tingkatan pemimpin menurut John C Maxwell yang dikutip Rhenald Kasali dalam bukunya Change Leadership Non-Finito:
1. Pemimpin Posisi
Ini level paling dasar, memimpin untuk menduduki posisi, sekadar memangku jabatan. Jika seseorang puas dengan kepemimpinan jenis ini, ia tak akan berkembang. Tapi, jika ia menjadikan posisi sebagai bekal untuk mengembangkan diri, ia akan naik ke level berikutnya.
Posisi ini dapat membuat seseorang stuck berada di level satu sebagai pemangku jabatan atau menjadi fondasi bagi seorang pemimpin untuk mengembangkan kepemimpinan menuju tingkat berikutnya. Pengembangan perlu dilakukan karena pada tingkat ini seseorang dapat menjadi atasan tapi belum tentu menjadi pemimpin. Dia bisa memiliki bawahan, tapi belum tentu memiliki anggota tim. Sebab orang-orang yang dipimpin bisa saja terpaksa mengikutinya karena keharusan dan tuntutan pekerjaan.
2. Pemimpin Disukai
Jika pada tangga pertama pemimpin diikuti karena keharusan (“They follow you becouse they have to”), pada tingkat kedua, pemimpin dapat diikuti karena “keinginan anggotanya”. Motivasi mengikuti perintah pemimpin tidak lagi karena jabatan atau kekuasaannya, gaji, takut dipecat atau kena sanksi, tapi karena hubungan yang terjalin antara pemimpin dengan orang-orang yang dipimpinnya.
Hubungan menjadi kata kunci dalam tangga kepemimpinan ini. Hubungan baik yang dijaga oleh pemimpin membuat para anggota timnya merasa disukai, diperhatikan, dipercaya, dan bernilai tinggi. Pemimpin tingkat ini tak perlu memaksa anggota timnya untuk mengikuti, karena mereka telah menentukan dengan keinginan sendiri siapa pemimpinnya. They follow you because they love you.
3. Pemimpin Kinerja
Pada tingkat ini, pemimpin diikuti karena apa yang telah dilakukannya untuk organisasi, yaitu hasilnya, bukti-bukti kemajuan, prestasi, kebanggaan, kinerja. Pemimpin tak hanya disukai (permission) oleh anggota tim, tapi benar-benar telah menghasilkan sesuatu.
Tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai oleh pemimpin tipe ini, kinerja pun meningkat, dan seluruh tugas terselesaikan. Setiap masalah organisasi cenderung dapat diselesaikan oleh pemimpin tipe ini. Tingkat efektivitas para anggota timnya juga menjadi perhatian pemimpin tipe ini.
4. Pemimpin Memberdayakan
Pemimpin pada tingkat ini tidak hanya dapat mengembangkan kemampuannya sendiri, tapi juga memberdayakan orang lain. Posisi dan sumber daya yang dimilikinya digunakan untuk memampukan anggota timnya, sehingga mereka dapat menjadi pemimpin dalam konteksnya masing-masing. Artinya, orang-orang berkembang menjadi lebih pandai, lebih efektif dan tampil di bawah kepemimpinan Anda.
5. Pemimpin Mencetak Pemimpin
Pemimpin tingkat ini biasanya mengembangkan anggota timnya untuk menjadi pemimpin tingkat empat. Ia tidak hanya memimpin, tapi mencetak pemimpin. Para anggota tim mengikuti pemimpin karena siapa dirinya dan apa yang direpresentasikannya. Pemimpin tingkat ini memiliki reputasi dan mendapat penghormatan dari anggota timnya.
Tidak setiap pemimpin bisa sampai tingkat ini. Banyak pemimpin besar hanya sampai pada tingkat empat. Orang-orang yang sampai pada tingkat lima ini kebanyakan memiliki bakat alami sebagai pemimpin. Mencapai tingkat kelima membutuhkan usaha keras, keahlian, dan bakat tingkat tinggi.
Kendati demikian, puncak tangga kepemimpinan ini jangan dianggap sebagai “peristirahatan terakhir”, melainkan harus dipandang sebagai tempat di mana keberadaan pemimpin dapat memberikan dampak terbesar bagi orang lain. Pemimpin tidak berhenti untuk melihat kesuksesannya dari puncak, tapi terus memberikan yang terbaik bagi organisasi dan orang-orang di dalamnya selama ia bisa.
Anda tipe yang mana?