Kabupaten Banyuwangi telah meraih 194 penghargaan regional, nasional, maupun internasional sejak 2010 hingga 2019. Sebuah prestasi luar biasa bagi daerah yang memiliki luas 5.782 km2. Awalnya banyak dikenal dengan sebutan “kota santet”, kini Banyuwangi menjadi “kota wisata”.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuangkan keberhasilan Banyuwangi dalam sebuah buku berjudul CREATIVE COLLABORATION : 10 Tahun Perjalanan Transformasi Banyuwangi yang diterbitkan oleh Exposé Mizan.
Selama 2 periode, Abdullah Azwar Anas dan wakilnya Yusuf Widyatmoko telah memimpin Banyuwangi dengan membentuk sistem kerja yang melek teknologi, kreatif dan penuh inovasi demi meningkatkan kesejahteraan warga Banyuwangi.
Kunci sukses Abdullah Azwar Anas dan timnya adalah creative collaboration; gotong royong secara kreatif dalam membuat program yang melibatkan seluruh elemen pemerintah, ASN, swasta, serta masyarakat. Rhenald Kasali, founder Rumah Perubahan dan penulis buku best seller #MO mengapresiasi gerakan creative collaboration tersebut.
“Prinsip kolaborasi kreatif 4.0, sebagaimana diuraikan dalam buku Creative Collaboration, bisa menjadi contoh bagi daerah lain karena terbukti mampu membawa Banyuwangi menjadi produktif dan sejahtera” terang Rhenald
Beberapa kolaborasi kreatif yang sukses dijalankan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di antaranya adalah homestay yang memanfaatkan rumah warga untuk wisatawan; Gancang Aron–kolaborasi pemkab dengan Gojek untuk mengantrkan obat bagi warga yang sakit; Siswa Asuh Sebaya, program bantuan dana pendidikan dari sesama murid untuk murid yang kurang mampu, dan banyak lagi program lainnnya.
“Kami percaya, kreativitas itu bukan hanya milik kalangan tertentu, namun milik semua pihak. Setiap orang bisa mendapatkannya. Kreativitas akan efektif jika dilakukan secara kolaboratif. Itulah alasan buku Creative Collaboration ini hadir” ujar Abdullah Azwar Anas.
Disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan pembahasannya menyentuh berbagai aspek, buku Creative Collaboration sangat penting dibaca oleh berbagai pihak; mulai dari kepala daerah, wiraswasta, hingga mahasiswa. Pembaca akan melihat seorang pemimpin menjawab berbagai tantangan dengan kegembiraan, penuh inovasi dan kreativitas tanpa batas
Kolaborasi Kreatif di Masa Pandemi
Pandemi Covid-19 turut memukul perekonomian di Banyuwangi yang banyak mengandalkan pariwisata dan industri kreatif. Menyiasatinya, lagi-lagi prinsip #creativecollaboration digunakan untuk membuat terobosan-terobosan yang membantu penanggulangan dampak Covid-19.
Para warga diajak untuk bergotong royong menyediakan rumah dan kamar kosong mereka sebagai ruang isolasi bagi pasien dalam perawatan ataupun orang dalam pantauan, begitupun wisma pemkab dan gedung lain milik pemerintah.
UMKM juga diberdayakan agar ekonomi bisa berjalan, program 1 Juta Masker diluncurkan untuk mendorong produksi masker kain dari pengusaha konveksi lokal dan Balai Latihan Kerja Banyuwangi.
“Masker sangat penting untuk meminimalisasi potensi penyebaran virus. Produksi ini memberi napas kepada UMKM dan penjahit di kampung-kampung agar tetap ada pemasukan dalam situasi sulit saat ini,” ujar Abdullah Azwar Anas.
Pelajaran-pelajaran kolaborasi kreatif ala Banyuwangi ini kini sudah bisa didapatkan dalam buku Creative Collaboration yang sudah tersedia di sebagian besar toko buku online, dan menyusul di toko buku offline.