Ada begitu banyak penggerak perubahan saat ini, semua orang bergerak cepat dan segera mengambil peran. Mereka berlomba unjuk kompetensi dan kreativitas, mengembangkan apa yang sudah ada, menciptakan lapangan kerja, dan sebagainya, merekalah orang-orang yang dikenal sebagai driver. Sementara disisi lainnya, ada lebih banyak lagi orang-orang yang hanya melihat dari kejauhan atas setiap pencapaian para driver, menunggu untuk digerakkan, bersungut, dan tidak tahan banting, mereka inilah para passenger.
Menjadi passenger tidak harus tahu jalan, boleh tertidur, tidak perlu merawat kendaraan, dan artinya tidak berhadapan dengan risiko. Dalam kehidupan nyata adalah mereka yang sudah merasa puas dengan keadaan, tidak menyukai tantangan, takut menghadapi masalah dan takut melakukan kesalahan. Sedangkan menjadi driver artinya harus tangkas dalam bertindak, berani dalam mengambil keputusan, mengukur risiko, berpikir lebih keras, dan melatih ketahanan diri lebih kuat daripada kebanyakan orang.
Langkah transformasi
Dalam dunia organisasi bahkan setingkat perusahaan multinasional dan pemerintahan, masih banyak kursi jabatan tinggi yang di pegang oleh orang-orang bermental passenger yang memimpin hanya untuk meneruskan apa yang sudah ada dan tidak berani mengambil langkah perubahan. Untuk menjadikan suatu organisasi bahkan sebuah negara menjadi hebat, dibutuhkan orang-orang bermental driver di dalamnya, yang menyadari bahwa merekalah yang memegang mandataris kehidupan, dan para pemimpinnya sadar bahwa mereka memegang mandataris rakyat untuk memperbaiki sebuah negara. Melalui tiga langkah untuk mengubah mental orang-orang dalam organisasi, dimulai dari mengendalikan diri sendiri (drive yourself), mengendalikan orang lain (drive your people), dan mengendalikan sebuah bangsa (drive your nation) yang dijelaskan lebih lengkap dalam buku ini.
Ditulis oleh seorang pakar manajemen, juga salah seorang guru besar Universitas Indonesia, Prof. Rhenald Kasali, buku ini memaparkan secara gamblang bagaimana mengubah mental kita dari passenger menjadi driver. Melalui paparan yang runut dan bahasa yang mudah dipahami, buku pengembangan diri ini akan mengajak kita untuk memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki melalui disiplin diri, berpikir kreatif dan kritis, serta menumbuhkan mindset. Selain menambah pandangan baru dalam pengembangan diri, buku ini mampu memotivasi para pembacanya dengan cara yang agak berbeda lewat kalimat-kalimat yang lugas dan sulit untuk disangkal. Seakan-akan penulis memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan para pembacanya serta mengetahui bagian mana yang harus dikejutkan untuk melejitkan semangat dan keberaniannya.
Self Driving menjadi buku yang sangat direkomendasikan bagia siapa saja yang masih memiliki rasa takut untuk melangkah, khususnya bagi para pemimpin yang ingin mengubah budaya organisasi dan memberdayakan timnya, maupun bagi kita yang baru menginjak tangga karir di tahun-tahun pertama.