Pakar manajemen dan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Rhenald Kasali kembali hadir memberi semangat dan motivasi perubahan para ASN Banyuwangi. Kali ini Rhenald mengajak ASN melakukan cara kerja baru di era disrupsi dengan melakukan mobilisasi dan orkestrasi.
Acara tersebut diikuti 1.000 ASN terdiri dari para kepala sekolah SD dan SMP, Kepala Puskesmas dan jajaran SKPD di Pendopo Kabupaten pada Senin (16/12/2019). Acara juga turut dihadiri Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, dan Ketua TP PKK Ipuk Fietiandani.
Rhenald menjelaskan belakangan ini telah marak gejala mobilisasi dan orkestrasi (#MO) yang dilakukan dengan dukungan teknologi digital untuk berbagai kepentingan. #MO ini masing-masing membawa perubahan signifikan terhadap banyak hal. Mulai dari marketing, komunikasi publik, pelayanan jasa publik, leadership hingga pengelolaan ekonomi.
Mobilisasi Orkestrasi Penting untuk ASN
“Dari hasil riset saya, era #MO ini menghantui industri dan banyak elemen kehidupan lainnya yang menunjukkan gejala kelenyapan bila tidak segera melakukan perubahan. Maka mau tidak mau kita semua khususnya ASN haru melakukan perubahan agar tidak tergilas jaman,” kata Rhenald yang juga founder Rumah Perubahan ini.
Perubahan dalam mobilisasi misalnya, munculnya isu melalui media sosial yang digaungkan menggunakan tagar sehingga menggiring opini publik ke dalan berbagai kepentingan. Upaya mobilisasi itu dimulai dari hal-hal sepele, kemudian membesar hingga menciptakan gerakan mobilisasi yang diikuti banyak netizen.
“Banyak isu-isu sosial yang digerakkan lewat tagar di sosial media. Tentunya ini membutuhkan cara baru bagi kita semua untuk menanganinya. Termasuk ASN harus mulai memahami masalah ini agar bisa melakukan solusi yang pas,” kata Rhenald.
Sedangkan orkestrasi ditandai dengan munculnya cara-cara baru dalam value creation (menghasilkan nilai). Dimana lewat digitalisasi mampu menggerakkan banyak elemen hingga memberikan dampak nyata secara sosial maupun ekonomi.
“Banyuwangi ini contoh sukses dimana leadershipnya mampu melakukan orkestrasi yang membawa perubahan positif bagi kemajuan daerah. Ini harus diimbangi dengan segenap ASN yang juga mau melakukan perubahan,” imbuhnya.
Rhenald menilai Banyuwangi telah sukses mengorkestrasi beragam sumber daya yang ada di daerah untuk mewujudkan kemajuannya. Sumberdaya itu tidak harus dimiliki oleh pemkab sendiri, namun bagaimana leadership bisa menggerakkan sumberdaya untuk menggapai kemajuan bersama.
“Contoh sederhana festival Gandrung Sewu. Ini adalah sebuah satu contoh dari banyak orkestrasi yang mampu menggerakkan ekonomi berbagai sekor mulai salon perias, penjahit, akomodasi, travel, UMKM dan sebagainya. Ini yang harus dicontoh oleh para ASN daerah,” ujar Rhenald.
Dia pun menekankan untuk mencapai keberhasilan jangan lupa untuk terus berinovasi. “Tidak mungkin membangun daerah kalau masih memakai cara kemarin. Harus ada cara baru ya dengan berinovasi,” cetusnya.
Rhenald Kasali sebelumnya telah menuangkan risetnya tentang gejala mobilisasi dan orkestrasi dalam sebuah buku berjudul #MO. Dalam buku tersebut, salah satu contohnya adalah orkestrasi yang dilakukan oleh Banyuwangi.
Sementara itu lewat sambungan face time Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas kehadiran Rhenald Kasali memberikan suntikan semangat dan motivasi bagi ASN Banyuwangi. Dengan hadirnya Rhenald Kasali, Bupati Anas berharap para PNS di Pemkab Banyuwangi semakin terpacu memperbaiki kualitas diri.
“Kami selalu mendorong agar kualitas pelayanan publik di Banyuwangi terus meningkat. Sejumlah kegiatan untuk meng-upgrade kualitas SDM para birokrat pun terus kami lakukan, salah satunya seminar ini,” kata Bupati Anas.
Artikel ini diambil dari Detik.com dan ditulis oleh Ardian Fanani