Tradisi toleransi antar umat beragama sudah terjalan baik di Indonesia. Salah satunya bisa dilihat di Pamekasan, sebuah daerah di Madura.
Di pesisir Pamekasan, ada sebuah vihara yang dibangun pada abad ke-17, bernama Avalokitesvara. Di daerah itu, sumur air tawar hanya ada di vihara. Tetapi masyarakat sekitar vihara yang Muslim bisa bebas keluar masuk untuk memenuhi kebutuhan air bersih dari sumur vihara. “ Masyarakat juga bebas menggunakan fasilitas olahraga atau kesenian di gedung pertunjukan kesenian vihara, ” kata Kosala Mahinda, ketua Yayasan Vihara Avalokitesvara Madura. Kerukunan pun terbina.
Toleransi di Pamekasan
Uniknya lagi,dalam komples vihara tersebut terdapat 3 rumah ibadah, yaitu vihara, mushola dan pura. Keberadaan musholla dan pura itu merupakan ekspresi vihara Avalokitesvara dalam menjalankan pesan Bhineka Tunggal Ika yang tertuang dalam Pancasila, Terlebih lagi, pengunjung vihara ini tidak hanya umat Buddha. Sebagai salah satu obyek wisata religi, banyak orang berkunjung vihara ini.
Tidak pernah terjadi konflik antara masyarakat Muslim Madura dan mereka yang beribadah di vihara itu. Disini terbukti bahwa sikap toleran dan saling hormat antarpemeluk agama dalam pergaulan sosial bisa tumbuh.
Bung Karno pernah mengatakan bawa rasa ketuhanan yang penuh toleransi sudah berurat akar dalam tradisi Nusantara, jauh sebelum masuknya agama-agama dari luar ke Nusantara.